AKSI
NYATA GENERASI MUDA DALAM MEMERANGI NARKOBA
Peran remaja yaitu sebagai aset
penting dalam menjalankan estafet kepemimpinan bangsa yang akan mengemban
amanat dari generasi sebelumnya dimana remaja sendiri harus dihiasi akal pikiran
yang sehat dan menampakkan remaja yang selalu berusaha menjadi teladan yang
baik. Realitanya, banyak remaja yang selalu mencari jalan termudah dalam segala
hal, dalam arti selalu menghindarkan diri dari resiko. Hal itu terbukti dengan
banyaknya masalah-masalah remaja yang melanda negeri ini, yang salah satunya
adalah keterlibatannya dalam dunia narkoba yang seharusnya remaja beperan dalam
kepedulian lingkungan dan pemberantasan narkoba. Pada umumnya, hal tersebut
terjadi dimulai dari merokok, kemudian minum-minuman kerasm dilanjutkan dengan
keterlibatannya dalam barang sabu-sabum tidak puas dengan sabu0-sabu laliu
merambah ke heroin alias putau. Upaya pemberantas narkoba
pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan
narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP
pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif
untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan
keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya menjauhi
narkoba. Dalam hal ini, perlunya penanaman akhlak serta agama kepada anak
sedini mungkin.
Narkoba merupakan isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang. Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan memobilisasi semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas lokal. Remaja harus mempunyai aksi-aksi yang nyata untuk memerangi masalah narkoba ini karena remaja aset bangsa yang sangat berharga bagi kelangsungan pembangunan dimasa mendatang. Dengan demikian status remaja di dunia narkoba harus dihapuskan karena remajalah yang seharusnya sebagai pemberi solusi masalah-maasalah yang ada di negeri ini, sehingga status remaja merupakan hal yang perlu dipelihara dan sitingkatkan agara dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang tangguh dan produktyif serta mampu bersaing.
Narkoba merupakan isu yang kritis dan rumit yang tidak bisa diselesaikan oleh hanya satu pihak saja. Karena narkoba bukan hanya masalah individu namun masalah semua orang. Mencari solusi yang tepat merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan dan memobilisasi semua pihak baik pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas lokal. Remaja harus mempunyai aksi-aksi yang nyata untuk memerangi masalah narkoba ini karena remaja aset bangsa yang sangat berharga bagi kelangsungan pembangunan dimasa mendatang. Dengan demikian status remaja di dunia narkoba harus dihapuskan karena remajalah yang seharusnya sebagai pemberi solusi masalah-maasalah yang ada di negeri ini, sehingga status remaja merupakan hal yang perlu dipelihara dan sitingkatkan agara dapat menghasilkan generasi penerus bangsa yang tangguh dan produktyif serta mampu bersaing.
Saat ini, jutaan orang
telah terjerumus ke dalam ‘lembah hitam’ narkoba. Dan ribuan nyawa telah
melayang karena jeratan ‘lingkaran setan’ bernama narkoba. Telah banyak
keluarga yang hancur karenanya. Tidak sedikit pula generasi muda yang
kehilangan masa depan karena perangkap ‘makhluk’ yang disebut narkoba ini. Padahal,
kita semua memahami bahwa pondasi utama penyokong tegaknya bangsa ini dimulai
dari keluarga. Ketika keluarga hancur, rapuh pula bangunan bangsa di negeri
ini. Selanjutnya, keberlangsungan kehidupan suatu masyarakat, bangsa dan
negara, ditopang oleh hadirnya generasi penerus, yakni generasi muda. Jika
generasi muda sudah kehilangan masa depan, lantas apalagi yang bisa diharapkan
bagi kehidupan bangsa ini di masa yang akan datang?
Dalam
memberantas masalah narkoba, perlunya tindakan represif. Yaitu berupa upaya
rehabilitasi bagi mereka yang sudah terlanjur menjadi pemakai atau bahkan
pecandu narkoba. Adapun solusi alternatif yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam
mengatasi masalah narkoba ini, adalah dengan menggunakan beberapa pendekatan
yang diterapkan kepada mereka, baik yang belum ataupun yang sudah terjerat
belitan narkoba. Dalam hal ini, perlunya dua pendekatan, yaitu pendekatan agama
dan psikologis. Pendekatan agama karena setiap agama mengajarkan pemeluknya
untuk menegakkan kebaikan, menghindari kerusakan, baik pada dirinya,
keluarganya, maupun lingkungan sekitarnya. Sedangkan bagi mereka yang sudah
terlanjur masuk dalam kubangan narkoba, hendaknya diingatkan kembali nilai-nilai
yang terkandung di dalam ajaran agama yang mereka yakini. Dan endekatan
psikologis yang merupakan langkah persuasif yang diharapkan mampu menanamkan
kesadaran dari dalam hati mereka untuk menjauhi dunia narkoba. Adapun bagi
mereka yang telah larut dalam ‘kehidupan gelap’ narkoba, melalui pendekatan ini
dapat diketahui, apakah mereka masuk dalam kategori pribadi yang ekstrovert
(terbuka), introvert (tertutup), atau sensitif. Dengan mengetahui latar
belakang kepribadian mereka, maka pendekatan ini diharapkan mampu mengembalikan
mereka pada kehidupan nyata, menyusun kembali kepingan perjalanan hidup yang
sebelumnya berserakan, sehingga menjadi utuh kembali.